Gerindra Mendukung Penuh Kebijakan Presiden Jokowi dalam Memberantas Kelompok Intoleran
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Menyatakan Mendukung Penuh Presiden Jokowi untuk bersikap tegas pada kelompok Intoleran yang membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Beritana, Bangkalan - Rahayu Saraswati Djojohadikusumo yang merupakan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Menyatakan Mendukung Penuh Presiden Jokowi untuk bersikap tegas pada kelompok Intoleran yang membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Rahayu kepada CNNIndonesia.com Sabtu, (2/12). "Partai Gerindra mendukung kebijakan yang diambil presiden Jokowi untuk menjaga persatuan Indonesia dengan bersikap tegas pada kelompok Intoleran yang membahayakan NKRI"

Rahayu melanjutkan bahwa hal itu bukan tentang siapa yang berkuasa tapi demi menjaga dan mempertahankan NKRI serta langkah yang seperti butuhkan untuk menjaga eksistensi dan keutuhan Indonesia di masa depan.

"Untuk bangkit dari permasalahan 2020, Kita tidak membutuhkan pihak pihak yang memecah belah, tapi saatnya kita menjaga persatuan bangsa," kata mantan wakil walikota Tangerang itu.

Iya juga menjelaskan bahwa partai Gerindra akan tetap berpegang teguh dan mengajak mengamalkan 4 nilai kebangsaan kita (Indonesia), yakni NKRI Bhinneka Tunggal Ika UUD 45 Serta Pancasila. 

Rahayu juga berharap momentum tahun baru 2021 ke depan akan menjadi tahun penyembuhan dan kebangkitan ekonomi nasional, terlebih tahun 2020 lalu Indonesia belum bisa lepas dari pandemi Covid-19 yang menghantam sendi sendi ekonomi Indonesia.

"Mari kita wujudkan 2021 sebagai penyembuhan melalui program vaksinasi dari pemerintah" kata sara.

FPI merupakan salah satu Organisasi yang oleh berbagai pihak dianggap Intoleran dan saat ini telah dilarang pemerintah. Ormas tersebut sudah tidak memiliki surat keterangan terdaftar (SKT) dan kerap melakukan sweeping yang meresahkan serta keterlibatan anggotanya dalam tindak pidan dan tindak pidana terorisme.

Habiburrahman yang merupakan anggota DPR fraksi partai Gerindra mempertanyakan mekanisme pelarangan FPI apakah sesuai apa tidak. 

Kita ketahui sebelumnya di pilpres 2019 FPI sempat berkoalisi dengan Gerindra untuk memenangkan pasangan Prabowo_Sandi setelah pilpres mereka tidak bersatu lagi.

What's your reaction?

Facebook Conversations