Rusia Tarik Duta Besarnya dari Amerika Serikat Setelah Biden Sebut Putin 'Pembunuh'

Rusia

Sumber Foto: Rauters

Beritana, Bangkalan - Meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Rusia setelah komentar Presiden AS Joe Biden, yang meyakini bahwa Vladimir Putin adalah seorang pembunuh berbuntut panjang hingga penarikan kembali Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat kembali ke Moskow pada Minggu (21/3), untuk konsultasi darurat ditengah meningkatnya hubungan kedua negara itu.

Pernyataan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam wawancara TV pada awal pekan ini memicu sindiran singkat dari Vladimir Putin yang mengatakan semoga Biden sehat. Presiden Rusia itu juga mengatakan bahwa seseorang orang cenderung menilai orang lain berdasarkan apa yang mereka dapati pada diri mereka.

Wawancara Biden itu dilakukan setelah Kantor Direktur Intelijen Amerika Serikat merilis sebuah laporan yang menyimpulkan bahwa presiden Rusia Vladimir Putin memberikan wewenang kepada sejumlah organisasi pemerintah Rusia untuk melakukan dan memengaruhi operasi untuk meremehkan partai Republik dan Joe Biden, dan mendukung Donald Trump untuk merusak kepercayaan publik dalam proses pemilu serta memperburuk perpecahan sosial politik Amerika.

Pihak Rusia langsung membantah temuan dalam laporan itu dengan mengatakan bahwa laporan itu sama sekali tidak berdasar.

Dikutip dari Kantor Berita Rusia bahwa Duta Rusia untuk Amerika Serikat Anatoly Antonov mendarat di bandara Sheremetyevo, Moskow, pada 21  Maret pagi setelah ia dipanggil untuk kembali ke Rusia dikarenakan perselisihan itu.

Rusia jarang memanggil pulang duta besarnya. Terakhir DUBES Rusia untuk Amerika dipanggil pulang pada 1998 dikarenakan kampanye pengeboman oleh negara-negara Barat di Irak.

Sumber Foto: Rauters