Beritana, Bangkalan - Universitas Trunojoyo Madura menjadi opsi layanan kuratif guna menanggulangi lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan.
Nantinya, akan disediakan layanan perawatan kepada pasien Covid-19 di salah satu gedung universitas Trunojoyo Madura.
Penyiapan gedung di Universitas Trunojoyo Madura sebagai rumah sakit perawatan darurat dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 dan menyediakan opsi perawatan kuratif yang lebih dekat bagi warga Kabupaten Bangkalan.
Apalagi, keberadaan lima rumah sakit penyangga dan satu rumah sakit darurat lapangan yang disiapkan untuk pasien Covid-19 di Bangkalan berada di Kota Surabaya, yang dianggap terlalu jauh.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, langkah untuk menyiapkan Universitas Trunojoyo Madura sebagai rumah sakit pelayanan pasien Covid-19 di Bangkalan menjadi keputusan bersama termasuk dengan Bupati Bangkalan, RK Abdul Latif Amin.
Semalam memang kita rapat bersama Kodam juga dengan Polda serta Bupati Bangkalan bahwa pada saat ini yang menjadi prioritas kita adalah 3T yaitu itu testing, tracing dan treatment," ucap Khofifah, Kamis (10/6/2021).
Untuk testing dan tracing, dikatakan Khofifah, pihak Kodam dan Polda siap menerjunkan personilnya dari kalangan dokter dan perawat untuk dikerahkan ke Kabupaten Bangkalan.
Dokter dan perawat dari Pemprov, Polda, dan Kodam yang akan dikirimkan ke Kabupaten Bangkalan itu akan bekerja untuk menambah kekuatan tenaga kesehatan di 4 Puskesmas di Bangkalan.
Keempat puskesmas itu, yaitu di Puskesmas Arosbaya, Puskesmas Geger, Puskesmas Klampis dan Puskesmas Bangkalan.
"Nah, yang menjadi prioritas termasuk treatment-nya. Jikalau lima rumah sakit penyangga dan satu rumah sakit darat lapangan ini dianggap terlalu jauh karena di Surabaya gitu ya, meskipun Suramadu ini juga sebetulnya penyeberangan yang melekatkan antara Bangkalan dan Surabaya, maka tetap disiapkan opsi untuk pelayanan di salah satu gedung di Universitas Trunojoyo Madura," ucap Khofifah.