Foto: Istimewa
Beritana, Bangkalan - Kadinkes jatim Herlin Ferliana Mengeluarkan statment di berbagai media jika warga madura kurang sadar. Sehingga terjadi lonjakan Covid-19 di madura khussnya bangkalan.
"iya, warga madura kurang sadar, tidak pakai masker. Ini kan masker pelindung kita dari Covid,"kata kadinkes jatim saat di wawancara oleh awak media (youtube berita JatimTV) 08/06/2021.
Setedman kadinkes jatim tersebut menimbulkan polemik khususnya warga madura, salah satunya disampaikan oleh Pengurus Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Bangkalan (HMPB) Ahmad Mudabir, S.H. yang menilai setedman dari kepala dinas kesehatan jatim ibu Herlin Ferliana Dapat menimbulkan perpecahan, karena seolah olah yang salah hanya orang madura saja.
"Tidak sepatutnya seorang kepala dinas memberikan statment di publik seperti itu, kan yang masuk ke madura bukan hanya orang asli madura, bisa saja orang luar madura yang mempunyai kepentingan bisnis dimadura yang membawa covid-19,"kata Ahmad mudabir kepada awakmedia.
Lebih lanjut, pria yang akrab dipanggil jabir ini mengatakan sebagai pimpinan tidak boleh menyalahkan warga. "tidak seharusnya sebagai pimpinan orang nomor 1 di dinas kesehatan jatim menyalahkan warga madura atas melonjaknya Covid-19,"katanya.
Jabir menegaskan, seharusnya hal-hal tersebut bisa dicegah jika ada kepedulian dan kehadiran pemerintah agar tidak terjadi lonjakan Covid-19.
"lonjakan Covid-19 ini menunjukkan bahwa pemerintah baik daerah maupun provinsi abai akan masyarakatnya, padahal setiap orang berhak mendapatkan perlindungan dan hal tersebut diatur dalam UU Dasar 45,"tegas jabir.
Kami, Pengurus Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Bangkalan (HMPB) Menuntut Kepala dinas kesehatan provinsi jawa timur untuk meminta maaf kepada masyarakat madura atas setedmennya yang kurang pantas, jika perlu Mundur dari Jabatannya karena terbukti Kepala dinas kesehatan jawa timur gagal dalam menjalankan tugasnya.
Turut menanggapi, Irfan Mahmud, mahasiswa asal Sampang mengatakan atas Setedmen Ibu Herlin Ferliana yang kurang baik itu, harusnya dia mencarikan Solusi bukan malah membuat gaduh di Pula madura, pada saat dilaksanakan pemeriksaan di suramadu saya ikut antri hampir 1 jam dan kita tertib pada saat itu juga mengunakan masker saat perjalanan.
Irfan menegaskan jika Kadinkes tidak meminta maaf maka dia akan berkumpul dengan mahasiswa asal sampang lainya bisa jadi kita akan perkarakan Kadinkes Jatim, karena diduga telah membuat Polemik soal masyarakat madura, apa kadinkes lupa akan kejadian ulang tahun pejabat no 1 di gedung grahadi pungkasnya.