Peringati 96 Tahun Sumpah Pemuda, Fores Gelar Dialog Publik dan Deklarasi Pilkada Damai 2024

Dalam rangka peringatan hari Sumpah Pemuda Forum Strategis Pembangunan Sosial atau disingkat Fores melakukan dialog publik sekaligus mendeklarasikan Pilkada damai 2024

Suasana saat diskusi berlangsung

Jakarta – Dalam rangka peringatan hari Sumpah Pemuda Forum Strategis Pembangunan Sosial atau disingkat Fores melakukan dialog publik sekaligus mendeklarasikan Pilkada damai 2024, di RM Handayani, Jakarta Timur, 28 Oktober 2024.

Dialog publik ini bertema “Peran Pemuda Mengawal 100 Hari Kerja Pemerintahan Baru Hasil Pemilu 2024 dan Mensukseskan Pilkada Serentak 2024” dihadiri oleh Lintas Organisasi Kepemudaan/Mahasiswa dan tiga narasumber yang ahli pada bidangnya, Sonny Madjid sebagai Pengamat Ekonomi Politik, Ratunnisa sebagai Praktisi Hukum dan Aktivis Perempuan serta Burhanuddin sebagai Anggota Bawaslu DKI Jakarta.

Acara dimulai dengan Opening Speech oleh Direktur Eksekutif FORES yaitu Fathullah Syahrul atau yang biasa disapa Ulla,

“96 tahun Lahirnya Sumpah Pemuda yang digagas oleh pemuda-pemuda waktu itu. Ikhtiar kita adalah mengawal proses 100 hari kerja pemerintahan baru dan terlibataktif mensukseskan pilkada serentak 2024” Ucap Ulla.

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan dialog dan setiap narasumber memaparkan materi-materinya. Sonny Madjid melihat dampak-dampak yang akan terjadi di Kepenguran Kabinet Merah Putih.

“dengan komposisi kabinet yang memiliki 106-109 (menteri, wakil Menteri, Kepala Badan, Utusan Khusus dan Sebagainya) bebrati rakyat akan terbebani dari segi pajak, contohnya tahun 2025 pajak pendapatan negara (PPN) akan naik menjadi 12%” Ujar Sonny.

Sementara itu, Ratunisa, lebih menekankan bahwa pemuda diharapkan tidak bersikap oportunis. Pemuda harus berperan aktif dalam mengawasi kabinet baru.

“Tidak akan terjadi Indonesia Emas 2045 kalau anak muda hari ini cemas,” Tegas Ratunnisa.

Kemudian, Burhanuddin, menegaskan bahwa Bawaslu bekerja berdasarkan prosedural. Ia menekankan bahwa Bawaslu tidak hanya mengawal Pemilu tetapi juga mengawasi kerja KPU.

“seringkali bawaslu dianggap kurang dalam melakukan pekerjaan, pemisalan jika ada laporan yang masuk bawaslu dianggap kurang gercep, padahal setiap laporan harus mencantumkan detail isi laporannya, dan banyak juga yang laporannya kurang detail” Lanjutnya.

Lanjut setelah Dialog, Pembacaan Naskah Deklarasi Pilkada Damai 2024 yang dibacakan Langsung oleh Harianto selaku Bendahara Fores, dengan Teks seperti dibawah ini.

Kami Pemuda Indonesia Menyatakan, Mendukung Sepenuhnya Pilkada Serentak 2024 dengan Komitmen:

1. Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945

2. Bertekad mensukseskan Pilkada Serentak Tahun 2024 yang Berintegritas, Jujur, Adil, Demokratis, Aman, damai dan Bermartaat

3. Tunduk dan Ptuh pada Peraturan dan Perundang-Undangan yang Berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia

4. Menolak Segala Bentuk Penyebaran Hoax, Ujaran Kebencian, Menolak Politik Identitas dan Money Politik.