Darah Bunuh Diri Yodi Prabowo Dipertanyakan Berbagai Pihak, Polisi Angkat Bicara

"Nanti kalau ditampilkan yang penuh darah, nanti enggak enak lagi, enggak bagus gitu, kelihatan ada kejinya, kekerasan," kata Tubagus di Jakarta pada Senin, 27 Juli 2020 dilansir RRI.

Jakarta, Beritana - Sudah lebih dari dua pekan sejak ditemukannya mayat di tepi tol Jorr, Jakarta Selatan, kematian almarhum Yodi Prabowo  yang berprofesi sebagai Editor Metro TV terus menjadi perbincangan khalayak ramai. 

Banyak pihak masih tidak menyangka Yodi tewas bunuh diri, lantaran tidak terlihat banyak darah dari luka tusuknya.

Belum lagi banyak sekali dugaan-dugaan berdasarkan keterangan saksi, termasuk kekasihnya, Suci Fitri Rohmah.

Baca Juga: Dugaan Skandal Masker, Aktivis Aksi Demonstrasi di Depan Gedung DPRD di Pasuruan

Menanggapi hal tersebut, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat menyatakan, pihaknya enggan memberikan foto-foto darah Yodi karena rasa kemanusiaan.

"Nanti kalau ditampilkan yang penuh darah, nanti enggak enak lagi, enggak bagus gitu, kelihatan ada kejinya, kekerasan," kata Tubagus di Jakarta pada Senin, 27 Juli 2020 dilansir RRI.

"Tapi kalau dibilang enggak ada, ada kok, tapi masak iya itu ditampilkan ke media juga," tambahnya.

Baca Juga: Pemakzulan Bupati, IKA PMII: Naiknya Eskalasi Tensi Politik di Jember

Perlu diketahui, ayah mendiang sebelumnya juga menyinggung soal darah yang tidak terlihat berceceran di TKP.

Begitu pula, kata Praktisi hukum Ricky Vinando yang menyebut bila Yodi bunuh diri, maka darah yang keluar cukup banyak, lantaran volume darah pada tubuh manusia dewasa sebanyak 4,5 sampai 5,5 liter.

"Harusnya ada banyak darah yang keluar dan mengalir di sekitar TKP," kata Ricky di Jakarta, Senin, 27 Juli 2020.***