Sumber Foto: Istimewa
Beritana, Bangkalan - Word Health Organization (WHO) mengatakan pada Kamis (8/4) bahwa ketidakadilan pendistribusian vaksin virus Corona (Covid-19) dirasakan paling parah di Afrika dengan hanya mendapatkan sedikit dosis dari 600 juta dosis vaksin Covid-19 yang sudah masuk ke benua itu.
Direktur Jenderal Regional WHO untuk Afrika Matshidio Moeti, mengatakan dalam jumpa pers secara virtual di markas Organisasi Kesehatan Dunia di Kongo-Brazzaville Afrika, bahwa vaksinasi adalah merupakan alat penyelamat dalam menanggapi pandemi ini, akan tetapi ketidakadilan pengiriman vaksin telah membuat lebih dari satu miliar orang Afrika terpinggirkan dalam apa yang disebutnya gerakan bersejarah untuk mengakhiri pandemi.
Beberapa negara seperti Angola, Rwanda, dan Ghana seperti dikatakan bahwa mereka telah berhasil menyuntikkan jumlah banyak vaksin dalam waktu singkat, berkat pelatihan dan persiapan staf yang baik, pendaftaran kelompok yang masuk prioritas dan juga komunikasi dari awal.
Akan tetapi dia mengungkapkan bahwa 10 negara Afrika telah memberikan sebagian besar dosis vaksin untuk vaksinasi di benua itu, hingga kini dua pertiga vaksin yang telah digunakan. Kepala WHO untuk Afrika itu juga menambahkan pengiriman diperkirakan akan datang dari koperasi vaksin global COVAX yang dikelola WHO untuk Guinea, Guinea-Bissau, Mauritania, Niger, Kamerun dan Komoro. Dia menyatakan bahwasanya sejumlah saat ini telah bekerjasama dengan para produsen dan lembaga-lembaga non pemerintah untuk meningkatkan produksi vaksin.
Kepala WHO untuk Afrika itu menghimbau perusahaan perusahaan farmasi agar meningkatkan produksi vaksinnya, serta mendesak negara negara kaya agar bergerak cepat dari sebuah janji menjadi tindakan yang nyata dalam berbagai kelebihan dosis vaksin sehingga semua populasi yang berisiko dapat dilindungi secara global.