Bank BRI telah Resmi Kerja Sama dengan Alipay

Beritana, Bangkalan - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) mengeluarkan persetujuan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Melakukan transaksi serta memproses transaksi dompet digital asal China Alipay dam BRI sebagai pengakuisisi.

Bank BRI menjadi bank pertama di Indonesia yang bekerjasama dengan Alipay untuk meningkatkan penggunaan metode pembayaran melalui standar quick response standar (QRS) di Indonesia.

Hal itu bertujuan untuk menguniversalkan penggunaan uang non tunai ditengah masyarakat melalui metode pembayaran QRIS. Bri meluncurkan sistem kode QRIS untuk memungkinkan pengguna mentransfer ke layanan saingan manapun dalam ekosistem bank Indonesia.

Dompet digital Alipay didirikan tahun 2004, dan para tahun 2018 Alipay melaporkan bahwa pengguna dompet digitalnya sudah mencapai 870 juta sehingga menjadikannya sebagai layanan pembayaran seluler terbesar di dunia.

"Salah satu upaya BRI adalah menggandeng Alipay sebagai penyedia aplikasi atau alat pembayaran dari luar negeri, sehingga masyarakat bisa melakukan transaksi di Indonesia melalui QRIS BRI". Kata direktur konsumen BRI Handayani.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan dari 2009 hingga 2019 wisatawan asal Tiongkok tumbuh signifikan sekitar 450 persen sehingga kolaborasi BRI dengan Alipay memungkinkan para pengguna Alipay untuk melakukan transaksi pembayaran menggunakan QRIS di Merchant BRI dan dapat menikmati pembayaran digital yang nyaman dari ponsel mereka.

PT. QFPay juga dijadikan mitra oleh BRI sebagai penyedia teknologi Indonesia dan sebagai dukungan sistem integrator untuk mengintegrasikan BRI ke dalam Alipay.

Langkah awal BRI, fokus pada penetrasi penerimaan Alipay di wilayah seperti Bali dan seluruh Indonesia. Peningkatan jumlah turis asing setiap tahunnya diharapkan meningkatkan free based income BRI.

“Peluncuran kerjasama ini masih dalam rangka HUT ke-125 BRI. BRI akan terus berkomitmen untuk mendorong cashless payment society untuk kemajuan usaha mikro, kecil, dan menengah serta perekonomian Indonesia,” kata Handayani.