views
Beritana, Bangkalan - Kelompok militan yang berafiliasi dengan ISIS menculik sedikitnya 19 orang, hal itu disampaikan oleh media pemerintah dan kelompok pemantau, penculikan itu terjadi di dekat kota Suriah tengah.
Observatorium Internasional Hak Asasi Manusia organisasi non-pemerintah yang berbasis di London melaporkan bahwa penculikan itu terjadi pada Selasa (6/4) setelah kelompok ISIS secara mengejutkan melakukan serangan terhadap pasukan pemerintah di Provinsi Hama, dekat al-Sa'an.
Organisasi non-pemerintah itu mengatakan bahwa sedikitnya ada 11 orang warga sipil yang diculik oleh ISIS sedangkan delapan kali adalah tentara Suriah.
SANA, yang merupakan kantor berita Suriah melaporkan bahwa serangan kelompok ISIS mengakibatkan satu warga sipil meninggal dunia dan beberapa lainnya mengalami luka luka, meski mengalami kekalahan teritorial pada Maret 2019, kelompok ISIS telah menggencarkan serangan mematikannya di Suriah, dalam beberapa minggu ini, ISIS juga menarget pasukan Demokratik Suriah yang didukung oleh Amerika Serikat di Suriah timur.
Direktur Syirian Observatory, Kamil Abdulrahman mengatakan bahwa meskipun terjadi serangan udara setiap hari oleh Rusia, sekutu Pemerintah Suriah terhadap sasaran sasaran ISIS di tengah Suriah, kelompok militan ISIS masih merupakan ancaman bagi presiden Bashar al-Assad.
"ISIS mengandalkan sel sel kecil yang mampu menerobos ke daerah penduduk dan daerah yang dikuasai oleh rezim, dan melakukan serangan dengan cepat," kata Kamil Abdulrahman kepada VOA dalam wawancara telepon.
Kamil Abdulrahman menambahkan bahwa kelompok militan itu mempunyai pengetahuan yang luas tentang tempat persembunyian dan lokasi lokasi di daerah Badia, Suriah. Padang pasir yang dikenal sebagai Badia, menyaksikan banyak penculikan yang dilakukan oleh ISIS dalam beberapa bulan terakhir.
Pakar mengatakan bahwa kawasan Padang pasir Badia, yang luas memberikan tempat perlindungan yang untuk kelompok ISIS, dan juga titik titik-titik penyerangan komunitas yang penduduknya jarang dan tidak dikawal secara ketat.
Nicolas Hera, analis senior di Newlines Insitute For Strategi and Policy, mengatakan bahwa fokus kemananan rezim Bashar al-Assad dan para sekutunya bukan di Badia, akan tetapi di daerah penduduk yang lebih padat di Suriah barat yang duakuasai oleh oposisi bersenjata seperti idlib atau daerah yang semula dikuasai oleh oposisi seperti daerah sekeliling Damaskus, Aleppo, dan Dara'a.
Facebook Conversations