views
Beritana, Jember - Kegiatan Nyuteng merupakan salah satu bentuk tradisi yang saat ini masih dilestarikan dikabupaten Jember, tepatnya di Desa Jatian Kecamatan Pakusari. Kegiatan iniumumnya dilaksanakan oleh Petani Pangan khususnya petani Padi yang ada di DesaJatian.
Nyunteng merupakantradisi yang diturunkan secara turun – temurun di Desa Jatian KecamatanPakusari yang berasal dari nenek moyang di daerah tersebut. Pelaksanaan tradisinyunteng ini rutin dilakukan oleh petani sebelum pelaksanaan panen padi. Petaniyang ada di Desa Jatian membawa berbagai sesajen ke sawah secara bersama – samadengan masyarakat yang turut berpartisipasi di dalamnya.
Kearifan lokalnyunteng ini adalah ungkapan rasa syukur dan rasa terimakasih kepada Tuhan YangMaha Esa karena telah memberikan kesuburan tanah di Desa Jatian.
Pelaksanaan budaya lokal Nyunteng pada awalnya hanya dilakukan di sawah,namun saat ini masyarakatmelakukan Nyunteng dengan beberapa cara diantaranya :
a. Proses Pelaksanaan Kearifan Lokal Nyunteng diSawah (Sederhana) Proses pelaksanaan kearifan lokal Nyunteng dilakukan padasore hari sehari sebelum pemanenan padi di lakukan. Pemilik sawah membawaberbagai sesajen ke sawah bersama keluarga mereka. Pelaksanaan Nyunteng yangdilakukan oleh petani di sawah pada umumnya hanya di lakukan secara sederhanaatau kecil – kecilan, yang memiliki luas lahan < 0,5 ha. Petani membawaberbagai sesajen berupa tajin, sepotong ayam, jajanan desa dan nasi tumpengkecil. Tajin yang dibawa oleh petani sebagai sesajen diletakkan di aliransaluran air yang menuju sawah atau masyarakat sekitar menyebutnya sebagaisangatan. Tumpeng yang dibawa dimakan di sawah bersama – sama oleh keluargapetani dan petani lain atau masyarakat sekitar yang turut berpartisipasi dalamkegiatan Nyunteng. Sesajen lainnya seperti ayam potong dan tajin ditinggal olehpetani di sawah, biasanya diletakkan di pojok – pojok sawah dengan keyakinanmasing – masing petani pangan yang melaksanakan kegiatan Nyunteng.
b. Proses Pelaksanaan Kearifan Lokal Nyunteng diSawah dan di Rumah (Besar – besaran). Proses pelaksanaan Nyunteng secara besar– besaran pada umumnya dilakukan oleh petani padi yang memiliki luas lahan ±1ha. Pelaksanaan Nyunteng dilakukan sebanyak dua kali yaitu di sawah dan dirumah petani. Kegiatan nyunteng besar - besaran yang dilakukan di sawahprosesnya sama seperti pelaksanaan secara sederhana yaitu dilakukan pada sorehari sehari sebelum panen, namun yang membedakannya adalah setelah panen,petani pemilik lahan mengadakan syukuran di rumahnya dengan mengundang tetanggadan warga sekitar. Proses pelaksanaan yang dilakukan di rumah adalah denganacara slametan dengan memberikan nasi dan kue berkat kepada tetangga yangdiundang.
Pelaksanaan Nyunteng juga melibatkan warga sekitar.Kearifan lokal Nyunteng yang dilakukan di sawah pada umumnya mengajak petanilain yang berada di sekitar sawah untuk bergabung dalam kegiatan kearifan lokalNyunteng dan jika terdapat beberapa warga yang lewat disekitar lokasi Nyunteng,maka pemilik lahan akan mengajak warga tersebut untuk ikut serta dalam prosesNyunteng. Kearifan lokal Nyunteng yang dilaksanakan di rumah lebih banyakmelibatkan tetangga dan warga sekitar. Acara yang digelar oleh pemilik lahanyang melakukan Nyunteng dihadiri oleh ibu-ibu di Desa Jatian untuk membuat danmempersiapkan segala jenis seserahan dan aneka macam kue yang nantinya akandigunakan di acara slametan setelah Nyunteng. Pemilik lahan akan mengundangwarga sekitar setelah panen sebagai ungkapan syukur atas hasil panennya. Tamuundangan berasal dari kerabat, tetangga maupun warga sekitar dari pemilik lahanyang melaksanakanNyunteng.
Dapat disimpulkan bahwamasyarakat Desa Jatian masih mampu mempertahankan dan melestarikan kearifanlokal Nyunteng sebagai identitas dari desa setempat. Hal ini harus kita contohdan terapkan. Kita sebagai generasi muda harus mampu menjaga dan melestarikanserta memperkenalkan budaya lokal yang ada di Indonesia khususnya di daerah sekitarkita kepada generasi selanjutnya.
Facebook Conversations