views
Beritana, Bangkalan - Pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi, dituduh oleh junta militer Myanmar telah menerima suap lebih dari setengah juta dolar. Sementara itu, protes terhadap kudeta di ada Kamis (11/3) mengakibatkan lebih banyak kematian diantara para demonstran.
Ketua Asosiasi Relawan Bantuan Sosial Mahasiswa, di kota Miyaing wilayah Magwe, Naung Lin Han mengatakan bahwa ada enam orang luka-luka dan delapan orang meninggal dunia setelah polisi menembak para pengunjuk rasa yang mengelilingi sebuah kantor polisi di kota Miyaing. Dan dia juga menambahkan bahwa ini merupakan tindakan pertama kali yang dilakukan oleh pasukan keamanan menggunakan kekuatan yang mematikan terhadap demonstran di kota Miyaing.
Ada juga laporan kematian di kota Yangon dan juga di kota terbesar kedua Mandalay.
Komunitas internasional semakin mengecam tindakan keras yang dilakukan oleh Rezim militer Myanmar terhadap para demonstran yang memprotes kudeta di negara itu. Pada Kamis (11/3) malam, Amnesty Internasional merilis sebuah laporan yang menuduh junta militer Myanmar telah menggunakan taktik dan juga senjata yang semakin mematikan yang biasa digunakan di medan perang untuk melawan pengunjuk rasa damai dan pengamat di seluruh Myanmar.
Sebuah lembaga independen, Asosiasi Bantuan untuk tahanan politik mengatakan sedikitnya 60 pengunjukrasa rasa telah meninggal dunia dan lebih dari 1.900 orang telah ditangkap semenjak terjadinya kudeta 1 Februari.
Facebook Conversations