Dandhy Dwi Laksono: KBRI Abu Dhabi Pakai Bahasa Mahasiswa HI Semester Awal
Pendiri rumah produksi Watchdoc, Dandhy Dwi Laksono melempar kritik kepada Kedudataan Besar Republik Indonesia (KBRI) Abu Dhabi...

Beritana, Jakarta -- Pendiri rumah produksi Watchdoc, Dandhy Dwi Laksono melempar kritik kepada Kedudataan Besar Republik Indonesia (KBRI) Abu Dhabi soal pernyataan Koordinator Jaringan Advokasi Tambang Nasional (Jatamnas) Merah Johansyah yang menyebut ‘1 Ruas Nama Jalan Jokowi di Emirad Arab Ditukar dengan 256 Ha Lahan di Kalimantan Timur’.

Sebelumnya, KBRI Abu Dhabi menyebut pernyataan Merah Johansah sebagai opini yang tidak berdasar dan menyesatkan.

“Peresmian nama jalan dan masjid Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi murni refleksi pengakuan Pemerintah UEA thd peran Presiden Joko Widodo dalam memajukan hub bil RI – UEA selama ini,” tulis @kbriabudhabi, Jumat (23/10).

"Mohon untuk tidak menyebar hoaks", tambahnya.

Menanggapi KBRI, Dandhy menyebutkan bahwa kalimat "Memajukan Hubungan Bilateral" adalah bahasa birokrat, diplomat atau mahasiswa HI semester awal.

"Singkat saja. Tak ada yang menyesatkan. Bagaimana mengukur klaim "memajukan hubungan bilteral"? "Nah, @Merah_Johansyah bukan bicara dalam bahasa dinas KBRI. Bukan berarti menyesatkan, apalagi hoaks," katanya.

"Kalau salah satu indikatornya peningkatan deal ekonomi, termasuk proyek ibukota negara, maka @Merah_Johansyah sebagai warga negara berhak memaknai indikator itu dengan caranya," sambunganya.

Agus Sholeh
Official Verified Account

What's your reaction?

Facebook Conversations