views
Beritana, Bangkalan - Tuduhan kekerasan yang dilakukan oleh China terhadap etnis minoritas muslim Uighur di Xinjiang mendapatkan respons dari kelompok pakar hak asasi manusia PBB dan sangat prihatin tentang hal itu.
Kelompok Hak Asasi Manusia dan Kerja Bisnis PBB mengatakan bahwa mereka telah menerima beberapa informasi yang mengindikasikan adanya kaitan 150 perusahaan China dan perusahaan asing dengan tuduhan pelanggaran HAM terhadap pekerja Uighur.
Kelompok itu mengatakan bahwa kunjungan mereka ke China (termasuk wilayah Xinjiang) akan menjadi kesempatan untuk melakukan dialog terkait Uighur dan akan menilai sendiri situasi berdasarkan akses bebas tanpa hambatan, sebagai ahli independen yang ditunjuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dimana China merupakan salah satu anggota.
Penggunaan tenaga kerja budak dan kerja paksa yang banyak dilakukan oleh perusahaan China dan juga perusahaan di luar China, untuk memastikan pasokan produk mereka. Ini termasuk merek merek global," kata kelompok itu.
Kelompok itu mendesak agar China menghentikan segala tindakan seperti apapun yang tidak sesuai dengan norma, hukum, standar internasional yang berkaitan dengan hak asasi manusia, termasuk hak-hak minoritas.
China mendapatkan tuduhan bahwa mereka telah melakukan pelanggaran HAM termasuk sterilisasi paksa, penahanan sewenang-wenang serta penggunaan tenaga kerja budak, dengan etnis minoritas Uighur yang mereka gunakan. China membantah tuduhan tersebut dengan mengatakan kebajikanya Xinjiang, dimana Uighur terkonsentrasi dimana hal itu bertujuan memerangi ekstremisme islam.
Sejumlah negara Eropa dan Amerika telah memberikan sanksi terhadap beberapa pejabat elit China minggu dengan tuduhan melakukan pelanggaran HAM yang luas di luar sana.
Facebook Conversations