views
Beritana- Pondok Pesantren Nurul Cholil yang didirikan pada tahun 1957 oleh KH Muntashor, secara geografis terletak di pusat kota kabupaten Bangkalan, tepatnya di Kelurahan Demangan, merupakan pesantren besar dengan jumlah santri yang saat ini mencapai 5.000 lebih pada tahun 2020.
Pendiri pertama Pondok Pesantren Nurul Cholil ini pada masa awal merintis memiliki misi-misi agar pesentren ini dapat melahiran kader-kader masa depan dengan SDM yang mampu menciptakan manfaat serta maslahah secara umum terlebih bagi bagsa Indonesia dan agama Islam.
Visi-misi tersebut seiring waktu tetap dilaksanakan bahkan di kembangkan hingga saat ini. Dengan semakin lama semakin bertambahnya jumlah santri, merupan sebuah bukti bahwa masyarakat sudah merasakan dari manfaat keberadaan Pondok Pesantren Nurul Cholil.
Dalam menjalankan roda sistem pendidikan, pesantren agar tetap terarah pada cita-cita mulia pendirinya Pondok Pesantren Nurul Cholil. Selain mengedepankan Ilmu Agama sebagai pelajaran pokok, juga memasukkan beberapa ilmu pengetahuan lainnya, seperti sosial, budaya, kebangsaan, dan kemandirian serta lainnya ke dalam struktur kurikulum pesantren yang dirasa perlu bahkan penting bagi para santri kelak ketika telah menyelesaikan studi dan berkiprah di tengah-tengah masyarakat, seperti pelatihan kewirausahaan untuk sektor ekonomi, pelatihan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama untuk sektor kebangsaan, Gotong Royong untuk sektor sosial dan keperdulian pada lingkungan, dan beberapa pelatihan lainnya yang diadakan secara rutin.
Keberhasilan Pondok Pesantren Nurul Cholil dalam mengajarkan santri ilmu pengetahuan serta wawasan dalam jiwa raga santri selama berada di pesantren di buktikan dengan kiprah para Alumni saat ini.
Alumni yang terhimpun dalam organisai HISAN (Himpunan Santri Alumni PP Nurul Cholil) saat ini sudah mencapai angka 15.000 an dan tersebar di 37 cabang HISAN se Indonesia (Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan NTB).
Meskipun dengan berbagai profesi usaha yang berbeda, alumni PP. Nurul Cholil tidak pernah melupakan amanah dari almamaternya, yaitu untuk tetap menjadi santri yang memiliki ilmu pengetahuan, akhlakul karimah, melaksanakan perintah agama, dan menjaga keutuhan bangsa. Sebab bagi santri PP. Nurul Cholil berpedoman terhadap tiga hal yang tidak dapat dipisahkan, yaitu santri, kiai, dan NKRI.
Wassalam
*KH. FATHUR ROZI ZUBAIR*
Facebook Conversations