Joe Biden Tetap Akan Mengakui Yarussalem Sebagai Ibukota Israel
Antony Blinken merupakan calon Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat pilihan Biden menyampaikan hal itu dalam sidan konfirmasi pencalonan dirinya di Senat pada Selasa, (19/1/2021) waktu setempat.

Beritana, Bangkalan - Pemerintahan Joe Biden presiden terpilih Amerika Serikat akan tetap mengakui bahwa Yarussalem sebagai ibukota negara Israel. Akan tetapi dia akan tetap mengupayakan pembentukan negara Palestina. Pemerintahan Joe Biden memang tidak berniat untuk mengubah kebijakan yang dikeluarkan Donald Trump dimasa Pemerintahannya.

Antony Blinken merupakan calon Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat pilihan Biden menyampaikan hal itu dalam sidan konfirmasi pencalonan dirinya di Senat pada Selasa, (19/1/2021) waktu setempat.

Seperti dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (20/1/2021), pada saat dirinya ditanya di sidang konfirmasi oleh senator Ted Cruz, apakah Amerika Serikat akan mempertahankan sikapnya terhadap Yarussalem dan mempertahankan kedutaan di kota itu Blinken menjawab dengan tegas dan tanpa ragu "ya dan ya."

Diketahui bahwa pada tahun 2017, Trump mengakui Yarussalem sebagai ibukota Israel dan memindahkan kedutaan Amerika Serikat ke kota hal tersebut menuai kontroversi. Langkah yang diambil Trump bertentangan dengan konsensus Internasional, di mana kota Yarussalem sejak dari dulu menjadi perebutan  antara Israel dan Palestina dan berada dalam status quo.

Isreal dan Palestina sama sama mengakui bahwa Yarussalem sebagai ibukota negaranya.

Dalam sidang konfirmasi Senat, Blinken memberikan isyarat bahwa Joe Biden akan berupaya lebih keras untuk merealisasikan pembentukan negara Palestina, meski kesulitan yang mungkin akan mereka hadapi.

"Satu satunya cara masa depan Israel sebagai negara Yahudi yang demokratis, yakni dengan memberikan Palestina negara yang menjadi hak mereka. Hal ini bisa menjadi solusi bagi dua negara," Ucap Blinken.

Blinken juga menambahkan bahwa secara realistis hal tersebut sulit dilihat dari prospek jangka pendeknya. Dan yang terpenting adalah memastikan tidak ada lagi pihak yang mengambil langkah yang membuat proses sulit tersebut menjadi lebih menantang.

Pemerintahan Presiden Trump telah menyuarakan dukungan terbentuknya negara Palestina akan tetapi dia mengatakan bahwa negara itu harus didemiliterisasi dan tidak memiliki ibukota di dalam Yarussalem.

What's your reaction?

Facebook Conversations