Amerika Serikat Mendesak China Bantu Mengatasi Kekerasan di Myanmar
Internasional

Beritana, Bangkalan - Ned Price Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan bahwa Amerika Serikat sangat sedih atas penumpasan brutal terbaru yang terjadi di Myanmar dan menyerukan agar China  ikut membantu untuk menghentikan kekerasan itu.

Seruan AS itu disampaikan sehari setelah munculnya beberapa video yang menunjukkan pasukan keamanan Myanmar bertindak brutal terhadap demonstran dengan menembaki dan memukul mereka dengan kejam. Tiga puluh delapan orang meninggal dunia.

Tanggapan Dunia Internasional terhadap kudeta yang dilakukan oleh militer di Myanmar selama ini dianggap kurang memadai, akan tetapi banyak video yang beredar di Internet menunjukkan kebrutalan pasukan keamanan Myanmar dalam menarget pengunjuk rasa dan warga sipil hal itu memicu seruan kepada dunia internasional untuk bertindak lebih jauh.

Schraner Burgener utusan PBB mengatakan bahwa pasukan keamanan Myanmar telah menangkap sekitar 1.200 orang, termasuk wartawan. Lebih dari 500 anak diperkirakan telah ditahan oleh mereka secara sewenang-wenang, kata UNICEF hari Kamis (4/3).

Wartawan tersebut termasuk Thein Zaw dan The Associated Press. Zaw beserta lima anggota lainnya didakwa telah bersalah dan melanggar undang-undang keselamatan publik yang bisa membuat mereka dipenjara selama tiga tahun. Video penangkapan Thein Zaw pada hari Rabu (27/2) menunjukkan lehernya dipiting sebelum dibawa pergi.

Kudeta yang dilakukan oleh militer itu merubah derastis kemajuan lamban selama bertahun-tahun menuju demokrasi di Myanmar, yang selama lima puluh tahun ini berada dibawah pemerintahan militer yang ketat, dan menyebabkan isolasi dan sanksi internasional.

Ketika para pejabat melonggarkan cengkeraman mereka dalam beberapa tahun terakhir, komunitas internasional sebagian besar sanksi dan mengelontorkan investasi.

What's your reaction?

Facebook Conversations