views
Beritana, Bangkalan– Beberapa wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel) dikepung banjir sejak hari Kamis (14/1). Ketinggian air hingga mencapai satu meter lebih . Jalur transportasi utama yang terputus sudah bisa dilalui.
Warga Banjarmasin lainnya menyebut banjir mulai masuk lingkungan rumahnya sekitar pukul 21.00 WIT. Ketinggiannya mencapai 5 -10 cm.
Ibnu Sina Merupakan Wali Kota Banjarmasin, meminta warga bersabar saat mengunjungi Kelurahan Karang Mekar dan Kelurahan Sungai Lulut yang terdampak banjir.
“Jadi ini akibat hujan yang sangat lebat dalam beberapa hari terakhir ini, sehingga sungai tidak dapat menampung air,” ujarnya hari Rabu (13/1).
“Dengan adanya musibah / kejadian ini saya minta masyarakat sabar, kemudian tetap mengusahakan agar saluran-saluran air tidak tersumbat,” lanjut dia.
Mujiyat merupakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel mengatakan bahwa wilayah paling banyak yang terkena banjir adalah Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut.
Di Tanah Laut, daerah yang terparah terkena banjir ialah Kecamatan Bati-Bati, Tambang Ulang, dan Kurau. Ketinggian air berkisar 50 centimeter hingga 1 meter.
Di Kabupaten Banjar, daerah paling terdampak Kecamatan Pengaron dari sepuluh kecamatan yang terjadi banjir. BPBD pun telah mendirikan dapur umum dan posko pengungsian bagi warga yang rumahnya terendam.
“Fokus kami utama penyelamatan warga untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Kami menghimbau agar warga mengikuti anjuran petugas agar mengungsi,” ujarnya, hari Kamis (14/1).
Raditya Jati merupakan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, menyebut, berdasarkan analisis prakiraan cuaca BMKG, menyebut ada kabupaten dan kota di Kalsel yang berpotensi terkena banjir pada Januari.
Wilayah-wilayah itu antara lain Balangan, Banjar, Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin, Kotabaru, Tabalong, Tanah Bumbu, Tanah Laut dan Tapin.
“Wilayah-wilayah ini berpotensi banjir dengan kategori menengah,” ujar Raditya.
Akibat banjir, Jalur Trans Kalimantan di Kabupaten Banjar sempat terputus akibat sisi jembatan Astambul-Mataraman mengalami runtuh karena tergerus banjir.
Andri Koko Prabowo mengatakan kerusakan yang terjadi sudah diperbaiki. Arus kendaraan roda dua dan roda empat sudah bisa melintas. Beliau merupakan AKBP Kepala Kepolisian resor di Martapura.
Anggota Tim Pakar Covid-19 Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Taufik Arbain mengingatkan perlunya kewaspadaan dalam penanganan banjir saat pandemi masih mengancam.
Sebelumnya, banjir juga sudah lebih dulu menggenangi sejumlah wilayah di Kalsel sudah terjadi sejak hari Minggu (10/1), akibat hujan deras mengguyur sejak hari Sabtu (9/1) malam hingga hari Minggu dini hari.
Facebook Conversations