views
Beritana, Bangkalan - Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Isreal pada Selasa 9 Februari yang lalu mengklaim bahwa dataran tinggi Golan akan tetap berada di dalam kedaulatan negara Israel. Pernyataan itu dikeluarkan sehari setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken, bersikap tidak jelas mengenai sikap pemerintahan baru Amerika Serikat dibawah kepemimpinan Joe Biden terkait status dataran Golan.
Benyamin Netanyahu menanggapi pernyataan dari wartawan tentang keberatan Amerika Serikat atas kedaulatan Isreal di dataran tinggi Golan. "Dataran Golan merupakan bagian Israel dan akan tetap menjadi bagian dari Israel, dengan perjanjian ataupun tidak. Kita tidak akan mundur dari dataran tinggi Golan. Dan wilayah itu akan tetap menjadi bagian dari Isreal.
Pada 2019 pemerintahan Donald Trump membatalkan kebijakan Amerika Serikat selama beberapa dekade dengan mengakui kedaulatan Amerika Serikat atas dataran tinggi Golan, yang merupakan wilayah rebutan Israel dari Suriah tahun 1967 dan kemudian dianeksasi sebagai langkah yang tidak diakui oleh sebagian besar komunitas internasional.
Facebook Conversations